Selasa, 16 Agustus 2016

Mari Berinvestasi di Reksada

Bing beng bang Yuk kita ke bank
Bang bing bung Yuk kita nabung
Tang ting tung hey
Tau tau kita nanti dapat untung

Saya jadi teringat dengan lagu Saskia dan Geovanni di tahun 90an saat saya kecil. Dulu sewaktu Sekolah Dasar, orang tua selalu mengingatkan untuk menabung sebagai investasi untuk masa depan. Dua puluh tahun lalu hal ini mungkin masih bisa berlaku. Tapi bagaimana dengan sekarang? Apakah menabung di Bank saja masih cukup?

Bagi yang punya dana lebih biasanya menginvestasikan dengan membeli logam mulia seperti emas, tanah dan properti. Biasanya dana yang ditanamkan adalah dana mengendap yang tidak digunakan dalam jangka waktu dekat. Tujuan investasi yan jelas! Untung! Jelas saat ini investasi adalah satu dari banyak cara untuk menyimpan uang dalam bentuk lain dan berhemat. Semakin awal berinvestasi maka semakin banyak pula hasil yang bisa didapat.

Investasi yang dilakukan sedini mungkin tentu akan membuat kita lebih tenang. Tidak mungkin kita bisa bekerja seumur hidup, harus ada waktunya untuk pensiun, disaat itulah maka kita bisa memanen apa yang sudah di tanam. Investasi juga akan memberikan rasa aman pada saat tertentu bagi keluarga seperti pada saat kita sakit atau sedang melakukan pekerjaan dengan resiko tinggi kecelakaan. Dengan adanya investasi maka kita dan keluarga akan terlindungi dengan investasi.

Bagaimana harus mengatur keuangan? Ada beberapa hal yang harus di atur demi bisa berinvestasi bagi masa depan.

Manajemen Uang
Manajemen Bisnis
Manajemen Investasi

Hal ini sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Robert T Kiyosaki. Kita harus memenuhi kebutuhan bukan berdasarkan pemenuhan hawa dan nafsu. Gunakan uang jangan untuk hal-hal konsumtif tapi gunakanlah uang untuk sesuatu yang produktif

Manajemen Uang
Ada beberapa poin penting dalam mengatur manajemen keuangan. Urutan yang harus di prioritaskan ada 4 hal pokok. Jangan terbalik dalam penerapannya.

Donasi
Memberi sangat dianjurkan oleh agama apapun. Tidak perlu menunggu berkecukupan, berilah sesuai dengan kemampuan dan secukupnya

Utang
Bereskan segala macam cicilan agar tidak menjadi beban yang bertumpuk. Cicilian rumah, mobil, motor atau utang pribadi lainnya harus diselesaikan. Jangan menunda kewajiban.

Menabung
Jangan pernah menabung akhir bulan tapi langsung di potong dari pendapatan bulanan yang kita dapatkan. Besarannya tergantung dari kemampuan namun dianjurkan sebesar 30% dari pendapatan bersih setiap bulannya. Semakin mampu kita berhemat dan menekan pengeluaran maka semakin besar pula tabungan untuk investasi.

Biaya Hidup
Penuhilah kebutuhan primer sebelum sekunder dan tersiar. Belilah barang-barang yang memang menjadi kebutuhan pokok terlebih dahulu baru kemudian barang-barang yang berhubungan dengan gaya hidup. Buat catatan wajib benda yang harus ada setiap bulan dan bawalah catatan tersebut saat pergi berbelanja bulanan. Jangan lupa hitung juga biaya hidup lain seperti kebutuhan makan dan transportasi. Besaran setiap orang berbeda. Berpatoklah pada perhitungan tersebut

Ingatlah bahwa keempat elemen tersebut harus di atur dengan seksama dan harus sesuai urutan.

Manajemen Bisnis
Untuk mengumpulkan pundi-pundi uang selain bekerja ada juga yang memilih jalan bisnis atau menggabungkan keduanya, sebagai pekerja dan pebisnis. Menjadi pekerja tentu ada penghasilan tetap yang di dapat tiap bulan sedangkan pebisnis memiliki penghasilan tidak tetap namun hasil yang di dapat tanpa batas

Untuk memulai, carilah bisnis yang realistis dan mampu dikerjakan.  Perlu disediakan modal yang cukup dengan perhitungan mapan, minimal modal yang ada bisa digunakan untuk 3 – 12 bulan kedepan. Jika memang masih baru, ajaklah 2-3 orang untuk mengumpulkan modal bersama. Karena ini bisnis sendiri, hargailah waktu dan bekerjalah lebih keras. Jika tidak bisa dilakukan sendiri, rekrutlah karyawan dengan tepat. Juallah kelebihan barang atau jasa dengan harga bersaing. Layanilah pelanggan dengan baik dan perlakukanlah pelanggan seperti raja. Simpan untung yang sudah di dapat dan lebarkan lagi perusahaan.

Setelah semua dana terkumpul, investasi apa yang paling tepat untuk menunjang masa depan? Apa yang harus dilakukan supaya tidak salah dalam berinvestasi? Pernah mendengar investasi dalam bentuk reksadana?

Seperti dalam beberapa tahun terakhir ini, investasi reksa dana menjadi salah satu yang paling diincar karena bisa membantu mengalokasikan bagi kebutuhan masa depan seperti keperluan ibadah, kesehatan, sekolah anak hingga pensiun nanti. Reksan dana sebagai produk investasi memang baru sehingga masih banyak yang belum paham mengenai cara kerjanya sehingga investor aktifnya baru sekitar 240 ribu orang saja dari 250 juta penduduk Indonesia.

Reksa dana sendiri adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh Manager Investasi dan di awasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga sudah jelas perusahaan apa saja yang dapat melakukan kegiatan ini, antara lain : bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, multifinance dan pasar modal. Semuanya sudah di atur dan dituangkan dalam Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995.

Walaupun begitu kita sebagai masyarakat harus tetap waspada karena banyak juga penipuan oleh perusahaan dan oknum yang tidak terdaftar di OJK sehingga kegiatan ini menjadi ilegal. Reksa dana sendiri jelas merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal dan terdaftar di OJK.

Dana yang sudah dihimpun tadi akan diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh perusahaan penampung melalui manager investasi ke perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik. Contohnya perusahaan barang dan jasa yang digunakan sehari-hari seperti Unilever yang memproduksi sabun dan pasta gigi atan Astra Internasional yang memproduksi kendaraan bermotor, termasuk beberapa bank yang banyak digunakan nasabah adalah contoh beberapa perusahaan terbuka (Tbk) yang salah satu sumber pendanaannya berasal dari penerbitan efek saham dan obligasi.

Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Orang yang berinvestasi di perusahaan melalui saham berarti seseorang menjadi pemilik perusahaan sedangkan efek obligasi adalah bukti hutang suatu perusahaan. Dengan melakukan investasi di obligasi berarti seseorang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan penerbit obligasi tersebut. Jika ada yang berinvestasi di kedua efek tersebut, saham dan obligasi maka di sebut portofolia efek karena memiliki beberapa efek sekaligus.

Dengan adanya reksa dana. Masyarakat dapat berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia di banyak perusahaan ternama di Indonesia. Perseorangan dapat menggunakan dana nya untuk mengembangkan perusahaan melalu manager investasi di portofolio efek sehingga perusahaan bertumbuh dan memberikan keuntungan, masyarakat yang telah berinvestasi bisa menikmati hasil keuntungan tersebut.




EmoticonEmoticon