Bing beng bang Yuk kita ke bank
Bang bing bung Yuk kita nabung
Tang ting tung hey
Tau tau kita nanti dapat untung
Saya jadi teringat dengan lagu Saskia dan Geovanni di
tahun 90an saat saya kecil. Dulu sewaktu Sekolah Dasar, orang tua selalu
mengingatkan untuk menabung sebagai investasi untuk masa depan. Dua puluh tahun
lalu hal ini mungkin masih bisa berlaku. Tapi bagaimana dengan sekarang? Apakah
menabung di Bank saja masih cukup?
Bagi yang punya dana lebih biasanya menginvestasikan
dengan membeli logam mulia seperti emas, tanah dan properti. Biasanya dana yang
ditanamkan adalah dana mengendap yang tidak digunakan dalam jangka waktu dekat.
Tujuan investasi yan jelas! Untung! Jelas saat ini investasi adalah satu dari
banyak cara untuk menyimpan uang dalam bentuk lain dan berhemat. Semakin awal
berinvestasi maka semakin banyak pula hasil yang bisa didapat.
Investasi yang dilakukan sedini mungkin tentu akan
membuat kita lebih tenang. Tidak mungkin kita bisa bekerja seumur hidup, harus
ada waktunya untuk pensiun, disaat itulah maka kita bisa memanen apa yang sudah
di tanam. Investasi juga akan memberikan rasa aman pada saat tertentu bagi
keluarga seperti pada saat kita sakit atau sedang melakukan pekerjaan dengan
resiko tinggi kecelakaan. Dengan adanya investasi maka kita dan keluarga akan
terlindungi dengan investasi.
Bagaimana harus mengatur keuangan? Ada beberapa hal
yang harus di atur demi bisa berinvestasi bagi masa depan.
Manajemen Uang
Manajemen Bisnis
Manajemen Investasi
Hal ini sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh
Robert T Kiyosaki. Kita harus memenuhi kebutuhan bukan berdasarkan pemenuhan
hawa dan nafsu. Gunakan uang jangan untuk hal-hal konsumtif tapi gunakanlah
uang untuk sesuatu yang produktif
Manajemen
Uang
Ada beberapa poin penting dalam mengatur manajemen
keuangan. Urutan yang harus di prioritaskan ada 4 hal pokok. Jangan terbalik
dalam penerapannya.
Donasi
Memberi sangat dianjurkan oleh agama apapun. Tidak
perlu menunggu berkecukupan, berilah sesuai dengan kemampuan dan secukupnya
Utang
Bereskan segala macam cicilan agar tidak menjadi beban
yang bertumpuk. Cicilian rumah, mobil, motor atau utang pribadi lainnya harus
diselesaikan. Jangan menunda kewajiban.
Menabung
Jangan pernah menabung akhir bulan tapi langsung di
potong dari pendapatan bulanan yang kita dapatkan. Besarannya tergantung dari
kemampuan namun dianjurkan sebesar 30% dari pendapatan bersih setiap bulannya.
Semakin mampu kita berhemat dan menekan pengeluaran maka semakin besar pula
tabungan untuk investasi.
Biaya Hidup
Penuhilah kebutuhan primer sebelum sekunder dan
tersiar. Belilah barang-barang yang memang menjadi kebutuhan pokok terlebih
dahulu baru kemudian barang-barang yang berhubungan dengan gaya hidup. Buat
catatan wajib benda yang harus ada setiap bulan dan bawalah catatan tersebut
saat pergi berbelanja bulanan. Jangan lupa hitung juga biaya hidup lain seperti
kebutuhan makan dan transportasi. Besaran setiap orang berbeda. Berpatoklah
pada perhitungan tersebut
Ingatlah bahwa keempat elemen tersebut harus di atur
dengan seksama dan harus sesuai urutan.
Manajemen
Bisnis
Untuk mengumpulkan pundi-pundi uang selain bekerja ada
juga yang memilih jalan bisnis atau menggabungkan keduanya, sebagai pekerja dan
pebisnis. Menjadi pekerja tentu ada penghasilan tetap yang di dapat tiap bulan
sedangkan pebisnis memiliki penghasilan tidak tetap namun hasil yang di dapat
tanpa batas
Untuk memulai, carilah bisnis yang realistis dan mampu
dikerjakan. Perlu disediakan modal yang
cukup dengan perhitungan mapan, minimal modal yang ada bisa digunakan untuk 3 –
12 bulan kedepan. Jika memang masih baru, ajaklah 2-3 orang untuk mengumpulkan
modal bersama. Karena ini bisnis sendiri, hargailah waktu dan bekerjalah lebih
keras. Jika tidak bisa dilakukan sendiri, rekrutlah karyawan dengan tepat. Juallah
kelebihan barang atau jasa dengan harga bersaing. Layanilah pelanggan dengan
baik dan perlakukanlah pelanggan seperti raja. Simpan untung yang sudah di
dapat dan lebarkan lagi perusahaan.
Setelah semua dana terkumpul, investasi apa yang paling
tepat untuk menunjang masa depan? Apa yang harus dilakukan supaya tidak salah
dalam berinvestasi? Pernah mendengar investasi dalam bentuk reksadana?
Seperti dalam beberapa tahun terakhir ini, investasi
reksa dana menjadi salah satu yang paling diincar karena bisa membantu
mengalokasikan bagi kebutuhan masa depan seperti keperluan ibadah, kesehatan,
sekolah anak hingga pensiun nanti. Reksan dana sebagai produk investasi memang
baru sehingga masih banyak yang belum paham mengenai cara kerjanya sehingga
investor aktifnya baru sekitar 240 ribu orang saja dari 250 juta penduduk
Indonesia.
Reksa dana sendiri adalah wadah untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam
portofolio efek oleh Manager Investasi dan di awasi oleh OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) sehingga sudah jelas perusahaan apa saja yang dapat melakukan kegiatan
ini, antara lain : bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, multifinance dan
pasar modal. Semuanya sudah di atur dan dituangkan dalam Undang-Undang Pasar
Modal No 8 Tahun 1995.
Walaupun begitu kita sebagai masyarakat harus tetap
waspada karena banyak juga penipuan oleh perusahaan dan oknum yang tidak
terdaftar di OJK sehingga kegiatan ini menjadi ilegal. Reksa dana sendiri jelas
merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal dan
terdaftar di OJK.
Dana yang sudah dihimpun tadi akan diinvestasikan
kembali ke dalam portofolio efek oleh perusahaan penampung melalui manager
investasi ke perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik.
Contohnya perusahaan barang dan jasa yang digunakan sehari-hari seperti
Unilever yang memproduksi sabun dan pasta gigi atan Astra Internasional yang
memproduksi kendaraan bermotor, termasuk beberapa bank yang banyak digunakan nasabah
adalah contoh beberapa perusahaan terbuka (Tbk) yang salah satu sumber
pendanaannya berasal dari penerbitan efek saham dan obligasi.
Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan
kepemilikan suatu perusahaan. Orang yang berinvestasi di perusahaan melalui
saham berarti seseorang menjadi pemilik perusahaan sedangkan efek obligasi
adalah bukti hutang suatu perusahaan. Dengan melakukan investasi di obligasi
berarti seseorang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan penerbit obligasi
tersebut. Jika ada yang berinvestasi di kedua efek tersebut, saham dan obligasi
maka di sebut portofolia efek karena memiliki beberapa efek sekaligus.
Dengan adanya reksa dana. Masyarakat dapat
berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia di banyak perusahaan
ternama di Indonesia. Perseorangan dapat menggunakan dana nya untuk
mengembangkan perusahaan melalu manager investasi di portofolio efek sehingga
perusahaan bertumbuh dan memberikan keuntungan, masyarakat yang telah
berinvestasi bisa menikmati hasil keuntungan tersebut.